guide to your

Digital Future

Siapkah kamu memasuki era digital?

Waktu kecil pernah kah kamu ditanya begini, "Nak, kalau besar nanti mau jadi apa?"
Terus, kita jawab dengan sigap, "Dokter!" "Insinyur!" atau "Presiden!". Anak kecil jaman digital, jawabnya tidak kalah sigap, "Mau jadi YouTuber!"
Sekarang, saat kamu memilih program studi (prodi) di perguruan tinggi, pertanyaan serupa muncul lagi, "Nanti kalau lulus, kamu kerjanya jadi apa?"
Kali ini, jawaban kita rasanya tidak sesigap dulu. Memang di era digital, pilihan-pilihan pekerjaan atau profesi jadi begitu beragam.
Teliti lagi pilihan prodimu. Pastikan setelah lulus, kamu siap berkarir di era digital.

Di bagian ini, ijinkan kami mengurai “benang kusut” memilih program studi di perguruan tinggi pada era digital saat ini, dengan berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar berikut:

01. Apa sih sebenarnya Program Studi?
02. Kemana lulusan perguruan tinggi sebagian besar bekerja?
03. Mengapa perlu belajar bisnis?
04. Apa yang dimaksud bisnis digital?
05. Talenta seperti apa yang dibutuhkan bisnis digital?

Jika kamu kurang paham dengan jawabannya atau kamu punya pertanyaan-pertanyaan lain terkait pilihan prodimu, silakan sampaikan pertanyaan kamu kepada Education Advisors kami. Dengan senang hati mereka akan memberikan bimbingan untuk masa depan yang lebih baik.

Lulusan PRAKTISI – Politeknik Bisnis Digital dari Program Studi Akuntansi, Perpajakan dan Manajemen Informatika dididik untuk menjadi talenta muda yang siap untuk memajukan bisnis di Indonesia pada era digital saat ini.

Kualifikasi yang mereka miliki adalah:

1. memahami bisnis pada era digital dan mengenal teknologi-teknologi yang berkembang di era digital.
2. mampu bekerja secara kolaboratif menggunakan perangkat teknologi digital;
3. menguasai implementasi berbagai platform digital untuk otomasi proses kerja pelaporan keuangan (Prodi Akuntansi), perhitungan dan pelaporan pajak (Prodi Perpajakan) dan pengembangan aplikasi perangkat lunak bisnis (Prodi Manajemen Informatika);
4. mampu menggunakan perangkat analisis data (data analytic tools) untuk analisis informasi akuntansi, perpajakan, keuangan dan bisnis.
5. mampu melakukan otomasi terhadap proses bisnis secara terintegrasi (sistem informasi pengelolaan keuangan, pemasaran & penjualan, pengadaan dan pembelian, dan produksi dan pergudangan) dalam suatu platform digital.
6. memiliki kreativitas untuk mengembangan bisnis di era digital baik melalui penerapan teknologi maju dan perkembangan model bisnis baru untuk akuisisi pelanggan baru dan pelayanan pelanggan lebih personal.

1

Apa sih sebenarnya Program Studi ?

Program studi sebenarnya tidak lain adalah rumpun ilmu pengetahuan yang sudah disusun secara sistematik sehingga lebih mudah dipelajari.

Rumpun ilmu ini, secara garis besar, dibagi menjadi dua cabang yaitu, cabang ilmu pasti (eksakta) dan cabang ilmu sosial. Kamu pasti sudah tahu ini.

Di tiap cabang, ada kelompok ilmu dasar seperti matematika, fisika atau biologi (di cabang eksakta) atau ekonomi, psikologi atau hukum (di cabang sosial). Ada lagi kelompok ilmu terapan yang bersifat turunan atau spesialisasi dari ilmu dasar seperti teknik elektro (turunan fisika), teknik pertanian (turunan biologi) atau ekonomi publik (turunan ekonomi), psikologi industri atau hukum perdata dst.

Kenapa sih pengelompokkan ini penting kamu ketahui? Karena, pilihan kamu akan menentukan kemana kamu (diarahkan) bekerja setelah lulus. Misalnya, jika kamu belajar ilmu dasar seperti fisika atau kimia, maka lulusannya diarahkan pada lembaga penelitian/kajian (baik milik pemerintah atau swasta) atau organisasi publik.

2

Kemana lulusan sebagian besar bekerja ?

Tidak banyak orang sadar, bahwa sebagian besar lulusan perguruan tinggi sebenarnya bekerja di organisasi bisnis, atau sering disebut "perusahaan".

Organisasi bisnis hadir di berbagai sektor, mulai dari agribisnis, pertambangan, industri makanan dan minuman, kesehatan (rumah sakit), perhotelan, properti, sampai ke berbagai jasa seperti perdagangan, transportasi & logistik, dll.

Jadi, lulusan ilmu keperawatan, pertanian, teknik mesin, teknik sipil misalnya, sebagian besar akan bekerja di organisasi bisnis (rumah sakit, agribisnis, industri/pabrik, konstruksi). Tentu ada juga yang bekerja di organisasi publik/pemerintah.

Karena itu, apa pun pilihan program studi kamu, sangat lah penting untuk belajar mengenai organisasi bisnis karena kesana lah kamu diarahkan untuk bekerja.

3

Mengapa perlu belajar bisnis ?

Ada 3 alasan mengapa banyak orang pingin belajar bisnis.

Satu, pelajaran bisnis banyak manfaatnya untuk kehidupan kita sehari-hari. Dalam dunia bisnis orang belajar untuk menghasilkan (dan memasarkan) barang dan jasa yang terbaik dengan biaya terendah. Ini lah metode kerja yang disebut efektif dan efisien, yang berguna di kehidupan kita sehari-hari (baik di rumah, organisasi, apalagi perusahaan). Terapkan metode yang efektif dan efisien untuk kehidupan yang lebih baik.

Dua, bisnis merupakan penyedia lapangan kerja yang terbesar. Bisnis hadir di berbagai sektor (mulai dari kesehatan, agribisnis, industri makanan dan minuman, perhotelan, properti, sampai ke berbagai jasa). Bisnis juga hadir dalam berbagai skala (kecil, menengah dan besar). Kalau kita paham bagaimana mengelola bisnis, maka peluang kita untuk masuk ke dunia kerja jadi lebih bagus. Pahami bisnis agar gampang dapat kerja.

Tiga, pengetahuan bisnis sudah berkembang dengan sangat maju. Dalam bisnis, kita dituntut untuk memahami pengelolaan atau manajemen berbagai kegiatan bisnis seperti produksi, pemasaran, sumberdaya manusia (SDM), hingga keuangan. Jika kita menguasai berbagai ilmu manajemen tersebut dan mampu menerapkannya di perusahaan, maka karir kita makin cepat menuju puncak tangga. Kuasai bisnis supaya karir melesat.

4

Apa yang dimaksud dengan bisnis digital ?

Di era digital saat ini, semua bisnis dituntut untuk melakukan transformasi menjadi bisnis digital agar bisa bertahan hidup dan tumbuh.

Jadi bisnis digital bukan hanya gojek, tokopedia, traveloka atau ovo yang memang sejak awal didirikan berbasis teknologi informasi.

Namun juga, bisnis "konvensional" yang mengembangkan layanan secara digital, misalnya Garuda dengan garuda-indonesia.com, taksi Blue Bird dengan MyBird, Bank Mandiri dengan e-Money, Matahari dengan mataharimall.com.

Lantas bagaimana dengan perusahaan-perusahaan lainnya?

Perusahaan-perusahaan lain saat ini tengah berjuang melakukan transformasi menjadi bisnis digital. Mulai dari restoran, hotel dan akomodasi, toko/jaringan retail, media, transportasi & logistik, jasa keuangan (asuransi atau leasing), dll.

Mengapa mereka serius bertransformasi? Karena pelanggan mereka (kita semua) selalu menggunakan aplikasi di perangkat mobile untuk berkomunikasi, bertransaksi dan atau sekedar memberikan pendapat. Bagaimana mereka bertransformasi menjadi bisnis digital? Tentu dengan menerapkan teknologi informasi dalam menjalankan bisnisnya. Tanpa itu, bisnis akan kehilangan pelanggannya kepada pesaing lain. Jadi menjadi bisnis digital seperti pilihan hidup dan mati bagi semua perusahaan.

5

Talenta seperti apa yang dibutuhkan bisnis digital ?

Para praktisi di bisnis digital saat ini merasakan kurangnya talenta-talenta digital muda yang kompeten untuk mendukung lonjakan pertumbuhan bisnis mereka.

Seperti apa kompetensi talenta digital yang mereka butuhkan? Jawabannya adalah talenta-talenta digital muda yang profesional dan tangguh:

1. Profesional. Menguasai implementasi berbagai platform digital untuk otomasi proses kerja perusahaan.

2. Tangguh. Memahami bagaimana mengembangkan bisnis digital untuk mendapatkan pelanggan baru dan melayani pelanggannya dengan lebih baik.

Pilihan Prodi Menuju Profesi Digital

Mahasiswa dididik untuk menjadi talenta-talenta digital muda yang professional dan tangguh dengan pilihan profesi yang dicari oleh semua bisnis digital